Pengarang : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

ISBN : 978-979-9020-96-3

Penerbit : Ikatan Akuntan Indonesia

Tahun Terbit : 2024

Buku ini ditulis oleh dewan standar akuntansi keuangan ikatan akuntan. Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan bagi entitas privat yaitu entitas yang tidak memiliki akuntansi publik dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal, SAK indonesia untuk entitas privat ini diberikan beberapa penyederhanaan sehingga dapat diterapkan oleh entitas privat tanpa biaya atau upaya tambahan.

  1. Bab pertama dan kedua menjelaskan secara teori beberapa hal dasar seperti siapa saja yang memenuhi syarat menjadi entitas privat, konsep dan prinsip dasar dari laporan keuangan, serta bagian penting apa saja yang diperlukan dalam laporan keuangan. Hal ini merupakan langkah yang bagus karena menyusun dasar dasar untuk bab berikutnya dan memperjelas siapa saja yang membutuhkan buku ini. Bab ketiga penyajian laporan keuangan menyajikan secara singkat bagaimana sebuah entitas privat dapat menyajikan laporan keuangan yang benar dan sesuai dengan standar yang sudah diberikan pada bab 2 dengan lebih jelas.
  2. Bab ke empat sampai ketujuh menjelaskan tentang berbagai macam laporan. Dimulai dari bab 4 yang menjelaskan dengan lebih rinci tentang laporan keuangan, bab 5 yang menjelaskan tentang laporan penghasilan komprehensif dan laporan laba rugi yang menunjukkan kinerja keuangan entitas dalam 1 periode, bab ke 6 menjelaskan lanjutan dari bab ke 5 dengan membahas laporan perubahan ekuitas dan saldo laba, bab 7 mengatur informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, laporan arus kas ini menyediakan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitas dalam periode pelaporan.
  3. Bab ke 8 merupakan bab singkat yang menjelaskan tentang catatan atas laporan keuangan. Catatan ini berguna untuk memberi deskripsi tambahan terhadap laporan yang sudah dibuat, catatan ini juga berguna untuk membantu pemahaman laporan keuangan. Karena itulah catatan dalam laporan keuangan merupakan hal yang penting terutama untuk pihak ketiga memahami laporan tersebut.
  4. Bab ke 9 merupakan bab yang menjelaskan tentang laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri secara rinci. Sementara bab ke 10 menyediakan pedoman bagi pembaca untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntan si yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan mengoreksi kesalahan yang bisa terjadi pada periode laporan keuangan.
  5. Bab 11 dan bab 12 mengatur pengakuan, penghentian pengakuan , pengukuran dan pengungkapan instrumen  keuangan. Bab 11 diterapkan pada  instrumen dasar untuk setiap entitas sementara bab 12 diterapkan pada instrumen keuangan dan transaksi yang lebih kompleks. Bab 13 mengatur tentang prinsip persediaan yang ada di dalam laporan keuangan. 
  6. Bab 14 dan 15 mengatur investasi bersama pada 2 hal yang berbeda. Bab 14 berfokus pada investasi untuk entitas asosiasi yang bukan merupakan entitas individu tetapi memiliki investasi dalam satu atau lebih entitas sosial. Sementara bab 15 berfokus pada investor yang bukan entitas induk tetapi memiliki kepentingan venturer dalam satu atau lebih ventura bersama. bab ke 16 berfokus pada properti investasi yang dicatat sesuai dengan nilai wajar melalui laba rugi.
  7. Bab 17 dan bab 18 membahas jenis aset, bab 17 membahas aset tetap atau aset berwujud yang dimiliki untujk dighunakan dalam produksi penyediaan barang atau jasa sementara bab 18 membahas aset tak berwujud selain goodwill dan aset tak berwujud yang dikuasai oleh entitas untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal.
  8. Bab 19 menjelaskan untuk akuntansiu kombinasi bisnis, bab ini menyediakan pedoman untuk mengidentifikasi pihak pengakusisi, mengukur biaya kombinasi bisnis dan mengalokasikan biaya tersebut ke aset yang diakuisisi serta liabilitas dan provisi untuk liabilitas kontinjensi yang diambil alih , bab ini juga mengatur akuntansi untuk goodwill baik pada saat kombinasi bisnis.
  9. Bab 20 ini menjelaskan tentang sewa dan laporan keuangan baik bagi pihak penyewa atau pesewa dan pengakauan dan pengukuran sewa itu. Bukan hanya itu di bab ini juga dijelaskan beberapa sewa yang tidak termasuk laporan pencatatan tersebut.

-Gan Steven

Leave a Comment