Judul : Arsitektur Gelora Bung Karno 2018
Editor : Imelda Akmal
Penerbit : PT IMAJI Media Pustaka
Kota Penerbit : Jakarta
Tahun Penerbit : 2018
ISBN : 978-602-9260-53-3
Buku ini menjelaskan tentang stadion/lapangan yang ada di indonesia, di buku ini banyak menjelaskan gambar-gambar tentang studion/lapangan yang sangat detail dan di sertai warna-warna. Berikut contoh daftar isi stadion/lapangan yang ada di buku tersebut:
Stadion Utama [ Main Stadium ]
Pada asian games ke-4 di tahun 1962, Soekarno telah mendambakan akan adanya sebuah stadion megah di pusat kompleks gelora Bung Karno. Beliau membayangkan, bahwa stadion ini adalah salah satu stadion terbesar di dunia kala itu.
Stadion Akuatik [ Aquatic Stadium ]
Stadion akuatik merupakan salah satu venue asli sejak asian games ke-4 pada tahun 1962. stadion ini terletak berdampingan dengan istora di dalam kompleks gelor Bung Karno. stadion ini terdiri atas dua tribune terbuka dengan kolam renang dan selam di tengahnya. Fasilitas yang di tambahkan dari renovasi tersebut adalah kolam pemanasan dan kolam latihan pada kedua ujung bangunan. stadion akuatik adalah salah satu bangunan cagar budaya yang tidak boleh sembarangan di renovasi. elemen pertama adalah struktur atap lipat pada stadion utama dan istora dan elemen kedua adalah bentuk “gelombang “ yang merepresentasikan fungsi bangunan.struktur atap ini akan di topang oleh deretan kolom berukuran 2×2,5 meter yang kokoh.konsistensi desain pada seluruh elemen yang ada di venue tersebut berhasil memberi sentuhan teatrikal yang anggun pada bangunan tanpa harus melanggar regulasi yang di terapkan.
Stadion Tenis Indoor [ Indoor Tennis Stadium ]
Bangunan tenis indoor yang telah direnovasi kini tampil amat berbeda dari gedung-gedung tetangganya di kompleks Gelora Bung Karno, yang rata- rata berlanggam strukturalis. Alih-alih menampilkan struktur, gedung tenis indoor justru dicat warna hitam yang terlihat misterius, serta dibungkus dengan fasad kawat berlubang-lubang.
Stadion Basket [ Basketball Stadium ]
Stadion basket mulanya tidak termasuk dalam rencana induk kompleks gelora bung karno.bangunan tersebut dibangun pada awal 1962 dan di rancang oleh seorang arsitek indonesia.bangunan memliliki atap runcing yang khas dengan ujung sayap kecil di sisi utara dan timur, membentuk huruf “w”. atap bangunan dilapisi timah, memiliki rangka baja, dan di dukung oleh kolom beton tipis. oleh karena itulah bangunan disebut aula basket. aula yang asli memiliki lapangan pertandingan yang ditempatkan setinggi 1,4 meter lebih rendah dari pintu masuk. Aula ini mengalami beberapa renovasi pada 1980-an dan awal 2000-an, meninggalkan senuah ruang semi-tertutup.
Stadion Madya [ Madya Stadium ]
Stadion madya yang dulunya dikenal sebagai small training football field [STFF] adalah salah satu dari lima bangunan yang di rancang oleh tim arsitek uni soviet pada tahun 1962. Stadion ini terdiri dari trek dan lapangan dengan dua tribune di sisi timur dan barat. Setengah abada kemudian, pendekatan ini dipakai oleh arsitek maria rosantina dalam merenovasi stadion madya untuk asian games ke-18. Pendekatan lainnya adalah penekanan unsur linear yang terlihat dari komposisi massa bangunan tersebut.
Stadion Baseball [ Baseball Stadium ]
Stadion baseball merupakan salah satu fasilitas tambahan terbaru di kompleks gelora bung karno. Bangunan tersebut dibangun khusus untuk asian games ke-18, sebagai bentuk pemenuhan minat akan pertandingan baseball yang semakin meningkat. Meskipun termasuk bangunan baru, sang arsitek, maria rosantina, tidak ingin merancang di luar konteks kompleks GBK. Ekspresi bangunan dirancang agar terhubung secara visual dengan gedung era enam puluhan lainnya: melalui interior dari permukaan beton ekspos, dingding putih, dan kolom teratur.
Stadion Softball [ Softball stadium ]
Stadion softball yang sebelumnya dikenal sebagai lapangan hasjruh harahan pertama kali dibangun pada 1994. Semula stadion ini terdiri dari tiga lapangan dan sebuah tribune yang disusun pada tapak persegi panjang. Pengaturan ruang yang efsien membuatnya layak memperoleh penghargaan perunggu dari lAKS [ International Association for Sports and Leisure Facilites ] pada 1999. Arsitek yang bertugas mempersiapkan stadion softball untuk asian games ke-18, bambang wicaksono, mengolah vanue agar memenuhi persyaratan sebagai lokasi pertandingan internasional resmi.
Buku ini dapat diakses diperpustakaan Universitas Widya Kartika atau dapat dicari melalui katalog perpustakaan melalui Link Berikut
Penulis : Rzl